Friday 3 April 2015

Panggilan Rindu - Belajar dari Olga Syahputra

Siapa yang tak mengenal olga syahputra, se-Indonesia Raya ini mungkin mengenal beliau, artis yang sedang naik daun dengan berbagai kemampuannya, mulai dari komedian, akting, hingga presenting. Masih hangat di beritaan tentang wafatnya sang komedian yang memang sudah lama berjuang melawan sakit. Meski banyak haters, namun tetap banyak orang yang menyelenggarakan jenazah nya, lihat lah, kerumunan orang yang menyelenggarakan jenazah nya, mulai dari menyolatkan hingga mengantarkannya menuju peristirahatan terakhirnya.
ya, demikianlah, artis yang mampu membuat orang tertawa itu sudah lebih dulu memenuhi panggilan Ilahi, panggilan rindu dari Tuhan nya di usia yang masih begitu muda, dan masih di puncak karir. Di saat kebahagiaan dunia masih ingin di rasakannya. Sakit yang setahun ia berjuang melawannya mengantarkan ia menuju panggilan rindu-Nya.
-----------
Innalillahi wa Inna Ilaihi Roji'un. Sesungguhnya semuanya itu dari Allah dan Akan kembali kepada Allah. Pun demikian dengan Manusia, sungguh kita ini milik Allah dan kelak kembali kepadaNya. Layaknya sebuah barang pinjaman, setelah masa pinjamnya habis, maka ia harus segera dikembalikan kepada sang pemilik. Demikian juga dengan kita. Allah menjadikan dunia ini sebagai pinjaman buat kita, lalu ketika masa waktu pinjam sudah habis, meski bagaimanapun dunia ini Allah ambil dari kita. Kita harus menuju step lainnya. Kehidupan berikutnya Setiap yang bernyawa pasti akan mati. Demikian Allah tuliskan, demikian Allah janjikan dalam Kalam-Nya. Berulang kali disebutkan, berulang kali Dia ingatkan.

Belajar dari Olga Syahputra,dan orang-orang terdahulu yang telah menemui panggilan rindu Nya. Apa yang kita cari dari hidup ini? Apa yang menjadi tujuan kita dari hidup ini? Mengejar kesenangan dunia?mengahabiskan masa muda?. Berbeda dari Olga, yang disela ketenarannya ia masih menyantuni anak yatim secara berkala, membantu orang susah, bahkan tetap beribadah di kala kesibukannya bahkan sakitnya. *sedemikian yang banyak orang ceritakan* Lalu Kita? Sudah apa yang kita buat? Sudah Apa yang kita siapkan?

Tujuan Akhir dari kehidupan yang selama ini kita jalani adalah menuju kehidupan kekal setelah kehidupan dunia. Masih ada kehidupan setelah kehidupan dunia yang nantinya akan kita jalani.
Kematian, itulah yang menjadi tujuan akhir dari perjalanan hidup kita. Menemui Ilah kita, menjemput panggilan rindu-Nya. Siap tak siap. Entah dengan cara apa dan bagaimana, kita tak pernah tahu, yang pasti sudah jauh hari Allah memberi warn pada kita, bahwa suatu hari kita akan sampai pada masa waktu pinjam sudah habis.

Usia muda bukan berarti menjadikan kita lena bahwa kita masih memiliki waktu yang teramat panjang didunia, lihatlah.. ada berapa banyak orang yang menemui panggilan rinduNya di usia muda? Bahkan saat ia masih sedang ingin merasakan nikmatnya dunia, sedang dalam bahagia atau berpesta. Lihatlah Olga syahputra, bukan kah ia masih teramat muda dengan segala pencapaian dunia nya? tapi Allah tuliskan telah masa nya hanya sampai saat ini. Maka, mengundur untuk berbuat baik bukanlah pilihan, karena kita tak pernah tahu kapan sang malaikat maut menjemput. Entah kita tengah tertidur, atau mungkin saat kita tergelak, syukur-syukur saat kita sedang beribadah.

Lalu kembali kita harus sadar, sudah sejauh apa dunia ini kita siapkan untuk kita kedepannya?Akankah kita seperti Ustadz Jeffri Al Buchori, yang disholatkan ribuan jamaah saat kepergiannya? Ataukah kita seperti olga syahputra yang dikenang jutaan orang sehingga ribuan orang berkerumun mengantar jasad nya ke kubur sebagai bentuk penghormatan terakhir? Atau mungkinkah kita tak lebih dari hanya sekedar orang yang terabaikan, yang ketika kita pergi meninggalkan dunia orang lain tak hirau? orang lain tak bersedih? Mungkin Uje dan Olga adalah public figure, sehingga ribuan orang mengantarnya, tapi kita pun harus bersiap sedemikian rupa, berbaik dengan tetangga, berbuat baik dengan sesiapa saja, karena kelak doa-doa mereka yang akan mengantar kita, meringankan kita. Tak kah kita ingin, ketika kita sudah tiada orang-orang tetap mengenal kita sebagai orang baik?

Semoga Olga Syahputra, Ustadz Jeffri menjadi pelajaran bagi kita, bahwa maut tak mengenal usia, dan kita harus bersiap sedemikian rupa, melakukan yang terbaik untuk kehidupan kekal setelah kematian. Dan semoga kita adalah orang-orang yang senantiasa belajar memperbaiki diri, membenahi amal, meningkatkan iman. Semoga kelak kita menemui panggilan rindu kita dalam keadaan khusnul khotomah, dan Allah pertemukan di syurga. :)
Wallahua'alam bisshawwab.

0 comments:

Post a Comment