Sunday 4 January 2015

Bersiaplah..

Terdiam dan terhenyak ketika mendengar "si beliau telah wafat". Jauh pandang hingga sebrang, mengingat sejauh mana beliau banyak membantu sekeliling. Sedih campur tak percaya, si abang yang masih terhitung kerabat sudah mendahului. Muda belia, mapan, memiliki visi, beristri dan memiliki beberapa anak perempuan yang beranjak remaja. Jauh, usianya masih jauh lebih muda dari ayah. Masih terhitung keponakan ayah. Masih tak percaya hingga kini. Tapi begitulah. Kematian. Satu kata yang membuat merinding namun kita harus bersiap kapan pun itu. 

"Setiap yang bernyawa pasti akan mati" - demikian Allah menjanjikan dalam Kalam-Nya. Tak terundur, tak terbantah. Tua, Muda. Miskin Kaya, Tampan-Dermawan. Semua harus bersiap. Bersiap memenuhi panggilan yang tak terbantah tak terundur. Entah itu kapan, dengan cara baik, cara buruk atau mendadak sekalipun. Kita hanya perlu bersiap.

Masih hangat di pemberitaan. Pesawat Ai*A*i*QZ8501 yang terbang tinggi membumbung di awan kemudian hilang kontak, lalu diberitakan beberapa jenazah ditemukan, Semua sudah tertulis dengan rapi, kapan dan bagaimana.

Terhenyak aku beberapa saat tentang kematian ini. Aku.. Sudah siapkah aku dengan panggilan Allah secara tiba-tiba? Harus siap. Demikian seharusnya jawabnya, Tapi aku masih menjawab "aku belum siap" Aku belum menajadi apa, belum bersiap apa. Aku masih hanya hamba, yang masih menunda memperbaiki diri. Padahal tau ajal entah datang darimana. 

Wallahua'lam bisshawwaab.


=Senin, 05 Januari 2015- AirAsia masih menjadi berita hangat=