Tuesday 30 December 2014

Year End..

Tinggal menghitung jam, 2015 menjelang. Sudah bikin apa di 2014 ?
Sudah menjadi apa di 2014? Sudah berapa pencapaian di coretkan? Ah, sudahlah, yang lalu kita jadi pembelajaran, membenah diri, metap masa depan, menulis resolusi, membuka lembaran. Ya, lembaran.. Lembaran baru kehidupan. Usia mulai beranjak, menuju dua puluh empat. Apa rasa menjadi dua puluh empat? Tunggu sajaa.. Kau akan dicecar pertanyaan 'kapan nikah, kapan nikah dan kapan menikah?'
Lupakan pertanyaan kapan menikah. Tidak, pertanyaan itu tidak membuat galau, hanya membosankan...

Euforia year end sudah membahana keseluruh jagat raya, mulai dari penjual terompet sepanjang jalan protokol, hingga diskon besar-besaran maal yang membuat khilap mata, khilap tangan, khilap selera. Bau penyambhutan akhir tahun sudah sangat terasa, tinggal menghitung jam, saat terbangun nanti, kita sudah berada di 2015. Status sosial media sudah ribut dengan "tahun baru, buka lembar baru" atau " udah mau tahun baru tapi masih jomblo" hahaha.. jualan terompet ajah sana. biar banyak yang deketin. Year end, year end year end... Kenapa kita harus ikut bereuforia bergembira berlebihan padahal esok masih akan seperti hari-hari biasa, tak ada yang berubah, kecuali kita dengan instan memulai resolusi-resolusi kita di hari pertama tahun baru. Bukankah lebih baik kita menikmati malam, mensyukuri 2014 yang berlalu terus memperbaiki diri untuk 2015 yang lebih baik lagi.

Lalu aku?? Akan jadi apa aku di year end ini? Akan kemana? Akan mengapa? seperti pertanyaan-pertanyaan teman-teman. Mungkin aku hanya di rumah sebagai jomblo manis. Tidak ingin bereuforia, karena bukan kah bagi muslim tahun baru hanya satu?? tahun baru islam, 1 muharram. Saat resolusi-resolusi di tuliskan dan mulai di laksanakan. Maka bagi ku, year end ini tidak lebih dari malam terakhir di 2014, dimana besok nya kita akan mendapati januari kembali di tahun yang berbeda dan pastinya hari libur ^^

dan terakhir dari ku, Selamat menyambut libur jagat rayaaa... jangan terlalu bereuforia/..

-Numpang Meja bg Arif, 31 Desember, 13 Jam menuju 2015
 

Wednesday 17 December 2014

Mungkinkah sudah saatnya moveon.

Mungkinkah sudah saatnya move on? ini perihal apa? perihal cinta kah? ya, ini perihal cinta bodoh. perihal rasa yang ah, sudahlah. tak pernah usai aku mengerti. Tak pernah aku memahami arti cinta. berkali disdakiti, berkali pula memaafkan. begitulah anak muda, kalau cinta menghampiri, dunia terasa milik sendiri. lalu perihal apa ini?
Ini tentang perasaanku pada mu dahulu, ku akui secara jujur, mungkin kau adalah cinta pertama ku, membuat aku bahagia, terlupa kalo semua lelaki sama. sama gombal nya.
ini mungkin salah ku, pernah ada dalam hidup mu, tapi juga tak sepenuhnya salah ku, ini juga salahmu. terlalu dalam membentuk rasa di hati ku.
salahkah aku ketika aku menyukai mu? memdam rasa seperti anak muda kebanyakan? ya, aku salah. aku sangat salah. harusnya tak ku biarkan rasa itu mengalir dalam diri kita, sehingga kita susah melepas satu sama lainnya. itu kebodohan pertama ku tentang mu.

lalu kebodohan kedua?
ya ini, masih tentang rasa kita, hubungan yang tak semestinya ada. Aku tau sejak awal kita berkenal, kau sudah ada yang punya. Lalu kenapa kau mendekati ku? membentuk benih cinta terlalu dalam dihati ku? Ah, itu tanya yang sama hingga kini, tanya yang tak terjawab, kau hanya mampu menjawab "karena aku pun mencintai mu". Aku terpesona, aku lupa bahwa semua lelaki sama. Mungkin juga kau, dengan beribu bujuk rayu gombal mu, mampu berhasil membuatku takluk dan tunduk pada rasa yang kau cipta terlalu dalam ini. Entah sudah berapa lama kita dekat, hingga hari ini. Sudah lama, sudah banyak kenangan tercipta. sudah semakin besar rasa yang ada. Aku merasa ketergantungan dengan diri mu, tergantung untuk ingin tau kabar mu, mencari tau apa saja tentang mu, meskipun aku tau, kau telah memberi kode bahwa aku harus menjauh.
Mungkinkah ini tentang rasa yang sebenarnya kau tak pernah punya? Aku hanya selingan mu, mencari ku ketika butuh mu? Demikian pun aku rela menjalaninya. Tapi tidak dengan kini. Aku wanita, berjuta rasa menghampiri,, berjuta tanya mendesak benak, kenapa? kenapa? kenapa?

dan kebodohan ketiga ku, semakin dalam rasa ku, semakin aku ingin mengetahui tentang mu, mencari tau apa saja aktivitas mu dari banyak hal, dengan banyak cara. Lalu? Apa yang aku dapat? Kesakitan.. Sakit yang ada di hati.
Mungkin sudah saatnya move on, mungkin aku harus berani mempertegasi mu.
kini kita tak lagi bersama, tak lagi remaja, aku dan kau mungkin tak bersatu.



-Fiksi semata, meja redaksi humas, 18 desember 2014

Monday 15 December 2014

Aku Ingin Keliling Dunia...

Sore kemarin tetiba aku berfikir tentang masa muda.Tentang sebuah catatan yang harus aku torehkan, catatan perjalanan masa muda yang kelak aku kenang menjadi sebuah memori indah. tentang masa muda yang seharus nya memiliki sejarah, sejarah atas pencapaian-pencapaian. Aku merasa waktu muda ku terlalu flat, terlalu general, seperti anak muda lainnya. Aku ingin memiliki sejarah masa muda yang keren luar biasa, semisal aku ingin berkeliling Indonesia, menjelajahi beberapa tempat di Indonesia, menciptakan kenangan disana, bukan.. bukan hanya sekedar plesir, tapi sesuatu yang lebih keren dari plesir. Aku ingin membuka cakrawala, membuka mata melihat pesona nusantara. Memberi lebih kepada sekitar. Aku ingin memiliki pencapaian-pencapaian masa muda. Tidak hanya sekedar menjadi pegawai negeri. Aku ingin lebih, Aku ingin berbagi. Melihat senyum anak-anak nusantara. Ingin sekali menjadi Relawan Indonesia Mengajar, Tapi apa daya, aku terikat pada negara. Tak dapat melibur sekena hati, aku sudah memiliki tanggung jawab.

Aku ingin sekali punya torehan-torehan masa muda, memiliki masa muda yang lebih berarti, ke pelosok negeri, berbagi, mencipta semangat diri. Bukan hanya Indonesia, Aku ingin melihat dunia, membuka cakrawala, membuka mata, melihat dunia yang sesungguhnya, Kemajuan-kemajuan Negara tetangga. Aku ingin belajar disana, di negeri lain yang lebih maju.

Aku merasa, aku terlalu lama berdiam diri, aku tidak maju, aku terlalu stuck, tak ada dunia yang aku lihat, aku merasa "wah" padahal aku hanya "seujung kuku"
Ah, aku ingin keliling dunia. membuka cakrawala, menciptakan kenangan masa muda, mengukir sejarah.
Semoga semua tak hanya sekedar cita.

-Selasa. 16 Desember 2014, ketika bimtek abk dan anjab yang membuat "ajab" :D

Thursday 11 December 2014

Here Me #Part 2- Pegawai Muda Belia

Mungkin terlalu basi untuk saling mengenal kembali, tapi izinkanlah aku kembali mengenalkan diri. Thats me now..
Masih dengan nama yang sama YUSRA HAYATY, namun kini sedikit ada embel-embel di belakang nama- anggap saja gelar kesarjanaan- ah lupakan saja, tak begitu penting gelar-gelar ini.
hanya ingin sedikit bercerita, aku dan kehidupan baru ku.

Usia ku 23 th kini, tahun depan sudah 24, aku sudah tua ya? Hahahah. no no.. aku masih muda, hanya mungkin sudah mulai diributkan dengan pertanyaan lingkungan sekitar "kapan nyusul?" atau "kapan nih undangannya" ah, sudah begitu berumurkah aku hingga pertanyaan yang sama sering terdengar. :D

Usia ku 23 kini, bolehlah aku menyebut diriku kini seorang profesional muda, yaa.. di usia yang aku rasa masih belia ini aku Alhamdulillah sudah menjadi PNS.  >_< . Tak pernah terbayang di usia yang masih belia dan masih single sudah menjadi pegawai pemerintah, bukan sebuah cita, namun realita. bayangkan saja aku akan menjalankan kehidupan sebagai abdi negara hingga 35 tahun mendatang. Ya, 35 tahun ! karena skrg ada UU ASN yang memperpanjang usia pensiun hingga usia 58 tahun.
Ya Tuhaaan. Aku pegawai muda. di benakku dahulu menjadi pegawai negeri adalah pilihan pekerjaan untuk mereka yang usia nya sdh d atas 30, dan sudah mempunyai keluarga kecil. Tapi ternyata, aku telah tertakdir menjadi pegawai di usia muda, mulai meniti karir dalam keadaan masih single :D.

Sunday 7 December 2014

si anak rantau

hampir habis tahun 2014, aku masih belum menjadi apa-apa2, bahkan masih banyak catatan harian yang hanya menjadi catatan tanpa aku torehkan. Di awal tahun 2014, aku sempat berencana, untuk rajin menulis, menulis apa saja, agar kelak bisa ku kenang dua, tiga, lima hingga sepuluh tahun mendatang.
dan, yaaah.. begitulah aku, dgn semua hal yang terlalu gampang aku lupa, maka niat ku untuk menulis sepanjang tahun, hanya sekedarnya saja.

oke, cerita ini kita mulai dengan baru saja selesainya aku membaca twit dari mas Alit Santoso di @shitlicous, twit tentang anak rantau yang mebuat aku aaarrrgghh.. rindu akan pulang k rumah.
sebagai perantau pemula, maka wajarlah aku merindu terlalu sering, meskipun sebenarnya aku masih dalam satu wilayah provinsi dgn kedua orang tua ku, hanya keterbatasan transportasi yang membuat semuanya terasa jauh, maklumlah kini aku tinggal di kepulauan, harus menempuh darat dan laut untuk bisa bertemu kedua orang tua.
baik, kita kembali tentang twit nya @shitlicious ttg anak rantau. Ada banyak hal yang akan menjadi kerinduan anak rantau, seperti rindu omelan ibu, rindu rebutan remot tv dgn adik, rindu di perintah-perintah untuk makan, ah, segala kerinduan yang mungkin terlihat lebai bagi kalian yang tidak merasakannya.
kata mas alit, maka peluk lah orang tua kalian sebelum nanti nya hanya pusara yang dapat kalian peluk. Atau ucaplah kata cinta pada mereka sebelum akhirnya kata cinta itu hanya sia-sia krn mereka sudah tiada.
jalan 5 bulan di perantauan, membuat aku belajar banyak hal ttg ari keluarga, ttg mengucap kalimat cinta pada ayah bunda, tentang bertanya kabar orang tua.
mungkin asing bagi ku dulu nya, aku si anak batak, yang tak pandai bermanis kata, berlembut tutur bahasa, aku si anak batak dgn segala ketegasan bahasa dan tutur kata. Tak pandai aku berlemah lembut, bertanya "mama sudah makan?" - ketika aku berada di luar kota. tapi tidak kini, aku berani bertanya pada bunda "mama, sehat? sudah makan? makan pakai lauk apa tadi?" sekedar basa basi ringan, yang mungkin basi. tapi aku merasakan aku kini menjadi sosok yang tak lagi labil yang jauh lebih berani untuk berucap "I LOVE YOU MA" atau "I LOVE YOU PA"
rantau merubah pola pikir ku, untuk dapat bersenda gurau dgn bunda dgn yanda, meski hanya di telpon.
benarlah aku si anak rantau, yang selalu merindu kenyamanan rumah. 

Monday 1 December 2014

memasuki bulan ke 5 di tanah rantau, tak pernah yah aku bercerita bagaimana aku bisa sampai di sebuah negeri di semenanjung selat melaka ini? sebuah kabupaten yang berbatasan langsung dengan negeri jiran,
disini aku kini. SELATPANJANG. demikian ia dinamakan. Kesinilah kawan, maka kau akan melihat, selat yang teramaaaatttt panjaaang. menyenangkan ! yap, sangat menyenangkan. Tapi jangan bayangkan, kau akan melihat hamparan laut berwarna biru, karena di sini, di selatpanjang, lautnya berwarna coklat.
ah ya! Aku belum bercerita bagaimana aku bisa sampai di tanah melayu ini, berawal dari tes CPNS yang aku iseng ikuti (ntah iseng ntah niat sampai sejauh ini) Hahaha. dan finally, aku LULUS. dan sekarang, jadilah aku, mengabdi sepenuh hati untuk negeri yang tak pernah aku bayangi akan aku pijaki, akan menjadi bagian dari cerita hidupku di masa depan.
sebanyak bersyukur yang kau punya, sebanyak bersyukur yang kau bisa. maka demikianlah aku, menjalani hari-hari di tanah rantau, yang jauh dari kota asal ku sebelum nya. Mungkin terlalu lebai aku, padahal masih satu provinsi, tapi setiap aku menyebut kalimat "Selatpanjang" atas pertanyaan orang-orang "lagi dimana?" maka setiap orang akan membayangkan aku dan sebuah negeri yang jauh dari peradaban. Hahaha.