Kemarin saya sempat chatting dengan seorang teman SMA, bukan temen
akrab, cukup teman saja.
Baik? Tapi yang perlu kalian tau dia adalah orang yang terkenal bengis
pada masanya dulu *pas SMA*. Hehe
Cerita dan penuh cerita mengalirlah sebuah statement darinya “Aku
rindu kalian”. KALIAN. Ya, Kalian yang dimaksud adalah teman-teman Rohis 10
angkatan 2008.
Harus aku akui, teman2 Rohis SMA 10 angkatan 2008 bukan hanya sekedar
teman, tapi saudara. Musholla rumah kedua kami, layaknya remaja usia SMA, kami
juga tumbuh dan bergaul layaknya anak SMA. Tapi tetap terjaga, terjaga disini
kami harus mengatakan kalo saat itu kami tau bahwa pacaran itu tidak boleh,
meskipun taka da larangan secara langsung dari mentor mengenai kasus pacaran
ini. Kami berusaha tak menyentuh dunia perpacaran ini dulunya.
Saudara, ya aku sebut mereka saudara. Bukan hanya kami yang perempan
yang akrab dari cerita grup sebelah, teman lelaki (dulu kami sebut “anak ikhwan”)
mereka juga sangat akrab, mabit bersama di rumah salah satu teman, bercerita
ngalor ngidul tentang perempuan yang ditaksir, manjat pohon depan musholla
bersama, latihan nasyid bersama, begitulah keakraban yang terjalin. Kalo di
kami? Anak akhwat? Ah, kami jauh lebih seru, memang tidak ada mabit bersama,
tapi masak bersama, ketawa berama, bercerita bersama, mojok dimusholla sampai
magrib menjelang. Ya beitulah kami dulu jaman SMA.
Tapi kami ttp remaja SMA, yang pasti ada sleg krn sakin akrabnya.
Yan membedakan kami di antara anak rohis sekolah lain, yang membuat
kami merasa kami sangat akrab antara anak ikhwan dan anak akhwat, akrab dengan
batasan pergaulan tentunya. Belajar kelompok bersama ketika ujian sekolah tiba.
Ah, mereka memang special. Special dihati, bahkan sampai kini. Rindu untuk
bercenkrama dan heboh bersama kalian teman.teman
0 comments:
Post a Comment